Mana yang lebih penting, budi pekerti atau matematika? Apakah Anda tahu jika anak-anak di Jepang sedari kecil selalu diajarkan untuk mempunyai budi pekerti dan disiplin terlebih dahulu, baru setelah itu mereka diajarkan matematika. Tidak seperti negara kita tercinta ini, kita lebih bangga jika anak kita sudah bisa berhitung semenjak TK daripada anak yang mempunyai sopan santun dan budi pekerti yang baik.
Mengapa di Jepang mereka lebih mementingkan budi pekerti seperti sopan santun dan mau mengantre? Karena mereka selalu percaya,
butuh waktu seumur hidup untuk mengajarkan budi pekerti, tapi hanya dibutuhkan waktu 6 bulan secara intensif untuk bisa matematika.
Oleh karena itulah, akan menjadi sangat mudah untuk tertib dan menghargai orang lain ketika orang Jepang harus mengantre dibandingkan dengan sebagian orang di negara kita yang tidak sabar dan menyelak barisan pada saat harus mengantre.
Budi pekerti, disiplin, kebersihan, etika, dan sopan santun harus ditanamkan sejak dini. Ajaran-ajaran tersebut bukan hanya diajarkan dalam teori saja, namun harus dipraktekkan dan dilatih setiap hari agar tumbuh menjadi suatu kebiasaan.
Lihatlah contoh nyata sehari-hari di sekitar kita: tawuran murid SD, SMP, SMA, dan bahkan mahasiswa. Budaya tidak bisa mengantre, buang sampah sembarangan, berkendara ugal-ugalan, korupsi, semua itu adalah HASIL dari sistem pendidikan kita.
Salahnya dimana?
Yuk, kita bahas apa saja yang menjadi pendidikan dasar sekolah di Jepang
- UTAMAKAN ETIKA & SOPAN SANTUN SEBELUM BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
Pendidikan dasar (SD) di Jepang tidak mengenal atau memberi ujian kepada para muridnya sampai mereka mencapai kelas 4 (usia 10 tahun).
Mereka hanya diberi kuis kecil yang sederhana saja. Hal ini diyakini bahwa tujuan utama untuk 3 tahun pertama murid sekolah, kelas 1 – 3, bukan untuk menilai ilmu pengetahuan namun lebih pada menekankan pembangunan karakter serta mengajarkan sopan santun. Anak-anak diajarkan untuk menghormati orang lain, menyayangi binatang, serta ramah terhadap alam dan lingkungan sekitar. Selain belajar kebersihan, murah hati, welas kasih dan empati, mereka juga diajarkan cara mengendalikan diri, membangun ketabahan, serta rasa adil. - KEBERSIHAN SEKOLAH DIKERJAKAN SENDIRI OLEH PARA MURID
Di sekolah Jepang, para siswa harus membersihkan ruang kelas, kafetaria, dan bahkan toilet sekolah sendiri. Saat membersihkan, para siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan tugas yang diberikan dirotasi sepanjang tahun. Sistem pendidikan Jepang mengajarkan siswa untuk belajar merapikan dan membersihkan peralatan dan ruang mereka sendiri, bekerja dalam kelompok dan saling membantu. Pada saat siswa menyapu, mengepel, dan mengelap, mereka dapat merasakan dan melihat hasil jerih payah mereka sendiri dan sebaliknya juga dapat belajar menghormati jerih payah siswa lain. Disinilah terbentuk kesadaran untuk senantiasa menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, dan menghargai kerja orang lain.
Coba bayangkan ya Bapak/Ibu, sistem seperti ini diterapkan di sekolah anak-anak kita, kira-kira yang bakalan marah-marah anak kita atau orangtuanya ya? - MAKAN SIANG DISEDIAKAN DENGAN MENU STANDAR OLEH SEKOLAH DAN DISANTAP BERSAMA DALAM KELAS
Sistem pendidikan Jepang memberikan yang terbaik dan memastikan bahwa para siswa mendapat makan siang yang sehat dan seimbang. Makan siang di sekolah SD dan SMP negeri disiapkan oleh sekolah dan sesuai dengan menu standar yang dimasak tidak hanya oleh koki berkualitas tetapi juga oleh para profesional ahli nutrisi.
Para siswa makan di dalam kelas masing-masing bersama-sama dengan guru. Hal ini membantu membangun hubungan guru-murid yang positif. Dan juga ada sistem piket bagi siswa untuk mendistribusikan dan membagikan makanan kepada semua orang di sekolah itu. - MEREKA DIAJARKAN UNTUK MENGANTRE
Ini adalah salah satu yang diajarkan di seluruh sekolah di Jepang, oleh karena itulah kita nggak usah heran jika melihat orang-orang Jepang bisa mengantre dengan baik dan tidak ada satupun yang menggerutu karena mereka sudah diajarkan dari kecil tentang budaya mengantre ini. - MEREKA DIAJARKAN BAGAIMANA CARANYA BERSIKAP DI TEMPAT UMUM
Anak-anak SD di Jepang sudah diajarkan juga untuk memberikan tempat duduk di kendaraan umum kepada mereka yang lebih membutuhkan seperti orangtua, ibu hamil, atau orang cacat dan mereka berebut untuk melakukannya tanpa perlu disuruh. Di negara kita tercinta, masih banyak dari kita begitu dapat tempat duduk langsung pasang earphone dan pura-pura tidur agar tidak perlu diminta untuk berdiri lagi jika ada orang yang lebih membutuhkannya.
Di Jepang, menghargai dan membantu orang lain adalah hal yang wajib dan biasa untuk dilakukan. Oleh karena itulah, kita sebagai turis di Jepang, merasa sangat dihargai karena mereka dengan sigap akan membantu kita seperti menunjukkan jalan dan lain-lain walaupun banyak dari mereka tidak bisa berbahasa Inggris, tetapi naluri untuk membantu orang lain sudah tertanam sejak kecil.
Semoga kita bisa meniru pendidikan budi pekerti seperti di Jepang ya…
Kalau sekolah anak kita masih menitikberatkan kepada akademis daripada budi pekerti, alangkah baiknya jika kita mulai dulu dari rumah, karena Indonesia bisa menjadi negara besar dimulai dari rumah.