Pada saat saya mengadakan camp untuk anak-anak usia 9-12 tahun di kawasan Puncak, saya mendapatkan berkat yang sangat luar biasa. Kami mendapatkan titipan seorang malaikat kecil bernama Michael, dia adalah anak dari Lampung berusia kira-kira 10 tahun pada saat itu, Michael dikaruniai dengan otak yang sangat jenius, saking jeniusnya, apapun pertanyaan yang diberikan kepada Michael terutama soal komputer dan pemrograman, Michael bisa menjawabnya dengan terperinci dan sangat jelas.
Tetapi Michael pun membawa sikap yang tidak baik yaitu Michael tidak pernah mau mengikuti peraturan yang ditetapkan selama di camp dan Michael sangat suka meremehkan orang lain dan jarang sekali mau mengobrol dengan orang yang Michael rasa tidak selevel dengannya, inilah sebuah tantangan bagi teman-temannya yang lain juga dengan panitia termasuk saya sebagai Master Trainernya.
Lalu Angelnya (pembimbing kelompok) datang kepada saya dan mulailah dia complaint kepada saya dengan berkata “CI Rudy, Michael anaknya nggak bisa diatur dan apapun perkataan saya sebagai Angelnya, Michael tidak pernah mau mendengarnya dan selalu melawan. Saya terus terang sudah bingung harus ngapain dengan Michael ini, dan satu lagi CI, Michael tidak pernah mau duduk dalam kawasan kelompoknya dan tidak pernah bisa diam, sehingga kelompoknya terganggu sekali, tolong CI, apa yang harus saya lakukan lagi?” demikianlah perkataan Angel yang sudah kelihatan sekali keputusasaannya dalam menghadapi Michael. Saya pun masih belum mengetahui apa solusi yang harus diberikan kepada Michael pada saat itu, namun saya berkata kepada semua panitia dan Angel
“Hanya orang sakit yang membutuhkan dokter, orang sehat tidak membutuhkan dokter, kalau Michael dan anak-anak lainnya tidak punya sikap yang buruk dan baik-baik saja dalam semua bidang, maka anak-anak ini tidak mungkin dikirim dan dipercayakan kepada kita dalam camp, justru karena mereka belum baik, justru Karena mereka masih butuh bimbingan, karenalah itulah mereka butuh kita untuk membantunya menjadi lebih baik lagi”
itulah sepenggal kata yang saya katakan kepada mereka dan merekapun akhirnya sadar dan kembali berjuang.
Sambil membaca profile Michael, saya melihat dia punya banyak prestasi dalam bidang Matematika dan Bahasa Inggris, dan inilah yang mulai saya gunakan sebagai “senjata” menjinakkan Michael.
Banyak dari kita yang selalu melihat kekurangan orang lain sehingga kata-kata dan tindakan yang kita lakukan adalah selalu dengan cara menyindir dengan harapan mereka mau berubah, that’s why Michael tidak pernah bisa berubah jika kita melakukan yang sama seperti yang lain.
Pada saat Michael tidak bisa diam dan kerjanya selalu jalan-jalan dan lompat-lompat, dan pada saat itu kelas sedang berlangsung, dan saya sedang berbicara di depan. Banyak guru pastinya akan langsung emosi dan langsung membentak Michael untuk duduk diam, saya hampir mau melakukan itu, tetapi saya sadar saya tidak bisa menggunakan cara-cara yang sama untuk membuat hasil yang berbeda.
Saya dekati Michael dan berkata “Michael, kamu hebat yah” mendengar hal itu, Michael langsung terdiam dan melongo melihat saya (mungkin dalam hatinya, baru kali ini gue dipuji, biasanya dimarahin hahahahha). Lalu Michael pun bertanya kepada saya “Kok Hebat?” lalu saya mulai berkata lagi ,“iya, kamu hebat, energi kamu nggak pernah habis-habisnya, kamu lebih hebat dari teman-teman kamu yang lain yang energinya terbatas”, Michael terus menyimak saya dengan baik.
“Michael, kamu mau nggak jadi pemenang? Kamu mau nggak team kamu jadi pemenang?” Michael pun mengiyakan.
“Michael, CI Rudy lihat kamu adalah anak yang jenius dan seorang pemimpin alami dan kamu punya energi yang sangat luar biasa besar, kira-kira kamu bisa nggak membantu team kamu untuk menang dengan menggunakan kekuatan luar biasa kamu ini?” Michael pun kembali mengiyakan.
“Bagaimana caranya kamu bisa membantu team kamu untuk menang?” Michael pun menjawab, “yah dengan cara duduk diam supaya team aku nggak kena denda, dan aku akan berusaha menjadi team player yang baik bersama team aku”. Dan pada akhirnya saya pun menutup pembicaaran dengan berkata “Michael, kamu luar biasa, itulah yang selalu buat CI Rudy tersenyum bangga akan kamu, karena kamu mau berubah untuk jadi lebih baik lagi” sambil saya mengajaknya untuk toss.
Bapak/Ibu dan guru-guru yang luar biasa, dari kasus diatas kita bisa melihat kalau Michael tahu kalau apa yang dilakukannya salah dan Michael pun tahu apa yang harus dia lakukan, tetapi kenapa dia malah melakukan yang salah terus?
BETUL! Karena Michael mencari perhatian dan mencari pengakuan yang selama ini mungkin belum dia dapatkan, selama ini hanya sindiran dan caci maki yang Michael dapatkan dari banyak orang tentang sikapnya yang buruk, itu sama saja seperti menyiram bensin di api yang sedang terbakar. Saya jadi teringat akan kata-kata dari seorang maha guru Leadership dunia yaitu John C Maxwell, beliau berkata,
“People don’t care how much you know
until they know how much you care”
Yang saya lakukan kepada Michael adalah saya tunjukkan kepedulian saya dulu kepada Michael dengan cara memuji semua kelebihannya tanpa melihat kekurangannya, dengan demikian Michael pun akan mulai peduli kepada saya dan apa yang saya bicarakan. Jikalau kita sebagai guru dan orangtua selalu fokus kepada kekurangan anak, maka akan pun akan fokus juga kepada kekurangan kita karena kita sebagai manusia tidak ada yang sempurna.
Kita tidak memperbaiki keadaan dengan cara mengkritik dan memarahinya, tetapi pujian akan merubah segalanya. Setiap kali kita sebagai guru dan orangtua, melihat sikap anak yang bisa dipuji, pujilah di depan banyak orang dan sebutkan kenapa dia dipuji, hal itu akan membuat anak tahu apa yang harus dilakukan, karena pujian itu membuat orang ketagihan, karena pujian itu adalah kebutuhan hidup semua orang, karena pujian itu yang menambah semangat hidup anak berkobar setiap harinya.
