BAGAIMANA MEMOTIVASI ANAK JIKA DI BULLY KARENA HP-nya TIDAK SELEVEL DENGAN TEMAN-TEMANNYA?
Untuk menjawabnya saya akan menggunakan sebuah cerita.
Kami mempunyai 3 orang anak, anak pertama dan kedua adalah kembar dan sudah beranjak remaja, saat ini mereka duduk di kelas 7 SMP.
Kami mempunyai tantangan dalam menghadapi anak yang pertama, karena sedari kecil sudah terlihat sekali jika anak ini selalu memandang segalanya harus keren dan bermerek. Mulai dari pemilihan hotel tempat kami menginap hingga baju dan sepatu pun dia hanya mau memilih yang paling mahal.
Nah puncaknya pada saat dia beranjak remaja, karena di tahap inilah, mereka sedang mencari jati diri dan ingin terlihat keren dan berbeda dari teman-temannya. Oleh karena itulah, banyak anak-anak di usia ini yang mengalami salah jalan dan salah pergaulan dalam kehidupan mereka hanya untuk bisa diterima di dalam kalangan dan pergaulan tertentu di sekolah mereka, hal ini juga terjadi kepada anak-anak kami.
Dan sebagai informasi tambahan buat Bapak/Ibu semua, anak-anak kami tidak ada yang mempunyai gadget hingga mereka lulus SD. Pada saat SMP inilah mereka mempunyai hak untuk mempunyai gadget pribadi. Anak kami yang pertama langsung secara implisit menyatakan jika diperbolehkan oleh kami untuk dibelikan Iphone terbaru, karena dia merasa Iphone adalah lambang dari gaul dan kesuksesan (padahal anak ini belum jadi apa-apa hahahaha…). Tapi malahan saya membelikan sebuah HP China yang harganya kurang dari Rp 2,5 juta pada saat itu.
Pada saat menerima gadget ini, tampang anak saya ini sudah langsung berubah menjadi cemberut karena tidak sesuai dengan expektasinya. Sedari anak ini kecil, kami selalu memberinya pengarahan tentang apa arti dari kata FUNGSI dan GENGSI, dan saya kembali memberikan pengarahan ini.
Pada awalnya, anak kami ini tidak mau terima tapi lambat laun dia pun bisa menerimanya dan tidak lagi mempersoalkannya. Banyak dari orangtua yang selalu memberikan barang-barang mewah dan terbaik mengatasnamakan kasih sayang, tapi malah pada akhirnya menjerumuskan anak menjadi orang yang tidak bisa membedakan fungsi dan gengsi ini dengan baik dan pada akhirnya tumbuh menjadi anak yang materialistis dan boros.
Saya selalu mengatakan kepada anak-anak kami, jika saya tidak akan pernah memberikan apa yang mereka inginkan tetapi saya akan selalu memberikan apa yang mereka butuhkan, jikalau mereka mau mempunyai barang-barang yang mereka inginkan, mereka harus mencari uang dari keringat mereka sendiri karena saya sangat sadar dan tahu apa ketakutan yang dirasakan semua orangtua terhadap anaknya yaitu adalah kalau kita dipanggil oleh Tuhan tapi kita belum bisa membuat anak-anak kita berdiri di kaki mereka sendiri, betul kan ya?
Oleh karena itulah, mereka harus bisa membedakan antara FUNGSIÂ dan GENGSI ini sedari kecil, karena yang kita inginkan dari mereka adalah, mereka bisa mandiri dan mampu berdiri di kaki mereka sendiri tanpa harus ada orangtua lagi yang menyokongnya. Betul?
Saya selalu teringat dengan pesan dari mentor saya dalam mendidik anak, yaitu
“Sometimes to be cruel is to be kind“
Saya mohon kepada Anda semua untuk merenungkan kata-kata diatas.
Kembali lagi kepada kasus diatas, jika gadget anak kita tidak selevel dengan teman-temannya, yang perlu ditekankan adalah kita harus memberikan pengertian kepada anak-anak kita tentang fungsi dan gengsi diatas. Orang bisa kaya karena mereka mempunyai mindset kaya terlebih dahulu, salah satunya adalah mereka sangat sadar dan mengerti apa arti kata FUNGSI dan GENGSI ini dengan baik.
Marilah kita memperkenalkan konsep FUNGSI dan GENGSI ini kepada anak-anak kita sedari mereka kecil, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi anak yang mempunyai mindset orang kaya terlebih dahulu sebelum mereka kaya dengan usaha mereka sendiri bukan karena menunggu harta warisan dari orangtua mereka.