Banyak orangtua yang bertanya kepada saya dalam parenting seminar yang biasa kami adakan, “Kenapa sih anak saya bisa ketagihan gadget?”
Well, saya akan membahasnya disini juga, udah siap ya Bapak/Ibu? Yuk kita bahas!
Pernahkah kita berpikir:
- Kenapa mereka bisa begitu ketagihannya dengan gadget mereka?
- Kenapa mereka bisa begitu setianya dengan gadget mereka?
- Kenapa mereka bisa begitu membela gadget mereka dibandingkan apapun?
- Kenapa mereka bisa lebih memilih gadget daripada makan, mandi dan belajar?
Jawabannya adalah sangat simple Bapak/Ibu, dan ini adalah hasil dari research dan interview yang kami lakukan kepada anak-anak peserta didik kami dan inilah hasilnya…
- Anak kita merasa jauh lebih mudah untuk dipuji dan diterima di dunia gadget, dunia yang penuh dengan apresiasi. Begitu masuk gamenya, ada sambutan…
“Inilah pahlawan kita yang akan menyelamatkan dunia bla..bla..bla”.
Harapan sudah dibangun, anak kita merasa bisa tampil sebagai pahlawan disini, tetapi di kehidupan nyata mereka? Mereka menganggap diri mereka sebagai total loser. - Anak kita merasa jauh lebih mudah berprestasi di dunia game/gadget.
Ada panduan dan tujuan yang jelas, ada misi, ada perlengkapan sesuai kebutuhan, tetapi di kehidupan nyata mereka?
Orangtua hanya menyuruh mereka untuk berprestasi di sekolah, les, belajar yang rajin, tapi orangtua tidak pernah menjelaskan tujuannya untuk apa dan bagaimana caranya, tidak seperti di game, semua panduannya sangat jelas. - Mereka bisa membuat apapun yang mereka inginkan dan bisa menghancurkan apapun yang mereka mau tanpa adanya konsekuensi seperti di dunia nyata.
- Jika berhasil melewati ujian dan naik level, dirayakan, dielu-elukan seperti pahlawan dan orang besar, tetapi di kehidupan nyata mereka?
Mereka jarang diapresiasi dan dipuji, tetapi lebih sering diberikan teguran dan cercaan. - Mereka merasa bisa menjadi ‘seseorang’ yang dihargai dengan sangat cepat. Jika mereka kalah, malah disemangatin, boleh mengulang, tidak ada caci maki dan hinaan bahkan tidak ada hukuman, tetapi di kehidupan nyata mereka?
Kalau mereka gagal, maka orangtua akan mencaci maki dan menghina mereka dan mereka juga diberi hukuman. - Jika tamat, maka akan ada kemeriahan. Apresiasinya lebih tinggi lagi. Puasnya saat tamat itu disini, ada apresiasi lebih, makanya mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk bermain sampai selesai.
Oleh karena itulah, mereka merasa lebih mudah hidup di dunia game dan gadget daripada hidup di dunia nyata mereka. Makanya banyak anak yang sudah masuk ke dalam tahap kecanduan, mereka merasa hidup mereka ada di game, kehidupan nyata bukanlah kehidupan mereka.
Yuk Bapak/Ibu semua, kita rebut kembali anak-anak kita dari cengkeraman dunia game dengan melakukan apa yang mereka mau seperti apa yang mereka dapatkan di dunia game.
Jika ada yang mau ditambahkan atau ditanyakan, silahkan comment di bawah ya!
Semoga bermanfaat!
Salam Mantap,
Rudy Ng
Founder & Master Trainer Rudy Ng Academy